Seusai membawa timnya mengharumkan nama bangsa, Eriyanto dan kawan-kawan disambut bak pahlawan dan sempat "digadang" oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono.
Saya berharap pemerintah segera merealisasikan bantuan
itu. Saya butuh banget untuk memperbaiki ekonomi keluarga. Nyatanya
sampai saat ini enggak ada. Janji itu sebatas mimpi.
"Presiden berjanji semua biaya sekolah ditanggung dan diberi kehidupan layak," ungkap Eriyanto yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat, saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/12/2011).
Namun, janji itu ternyata hanya janji. Setahun berselang, Eriyanto tak pernah merasakan realisasi janji yang dilontarkan Presiden.
"Saya berharap pemerintah segera merealisasikan bantuan itu. Saya butuh banget untuk memperbaiki ekonomi keluarga. Nyatanya sampai saat ini enggak ada. Janji itu sebatas mimpi," ujar Eriyanto.
Padahal, Eriyanto sangat membutuhkan bantuan itu demi meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Eriyanto berasal dari keluarga kurang mampu. Orangtuanya, Bapak Uli (42) dan Ibu Eha Suleha (37), bekerja sebagai buruh. Demi membantu ekonomi keluarganya, Eriyanto menggembala ternak setelah pulang dari sekolah di SMAN 1 Nagrek.
Akan tetapi, keterbatasan itu bukan menjadi penghalang bagi Eriyanto untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain hebat seperti Lionel Messi (Barcelona) dan Firman Utina (Sriwijaya FC).
Anak pertama dari tiga bersaudara itu masih tekun mengasah kemampuannya di SSB Asmaras. Eriyanto memang berencana mengikuti seleksi tim nasional U-17 pada Januari nanti.
"Saya tidak putus asa. Kalau putus asa, tidak akan mengubah segalanya," ujarnya.
Kisah Eriyanto ini mendapatkan perhatian dari publik pencinta sepak bola di dunia maya. Sebuah akun Twitter @sepakbolaisme menggalang dukungan untuk Eriyanto dengan melelang jersey mantan pemain timnas, Ilham Jayakesuma
0 komentar:
Posting Komentar