Singkat saja tapi jelas maknanya. Pemilik akun itu adalah Andres Pereira. Usianya belum lagi menginjak angka 16, tapi dia mencatat satu momen penting dalam hidupnya: bergabung dengan Manchester United, jawara Liga Inggris.
Dia mendapat kontrak bermain bersama Red Devils yunior, pada saat tahun berganti 1 Januari 2012. Selanjutnya dia akan meninggalkan klub lamanya, PSV Eindhoven dan paling tidak akan berada di Old Trafford selama tiga setengah tahun.
Hijrahnya remaja Belgia keturunan Brasil ini dipastikan setelah dia bertemu dengan Sir Alex Ferguson. “Berbicara dengan Sir Alex sangat menyenangkan. Bayangkan, anak 15 tahun bisa berbicara langsung dengan dia.”
Keputusan itu juga menghanguskan harapan tiga klub besar Inggris lainnya yang juga berusaha menggaetnya. Liverpool, Chelsea, dan Arsenal disebut Andres sebagai kompetitor Manchester United. “Bagiku, Manchester United adalah tim impian. Saya sudah beberapa kali mengunjungi Old Trafford,” katanya.
Namun dia begitu saja melupakan PSV, klub yang ditinggalkannya itu. Andres yang sebelumnya bermain di KVSK Lommel, Belgia, menyebut PSV sebagai klub yang berhasil menempanya menjadi pemain sepak bola seperti sekarang.
“Posisi saya adalah gelandang menyerang. Memberi umpan pada teman atau mencetak gol. Tendangan saya sungguh berkualitas,” ujarnya pada De Telegraaf. Sayangnya, tak ada keterangan soal uang transfer bagi remaja ini.
Bukan hanya Red Devils yang mengambil pemain di saat muda, Chelsea, klub asal London juga melakukan hal serupa. Pertengahan Oktober silam, Chelsea resmi mendapatkan Oluwaseyi Ojo, pemain remaja klub MK Dons yang juga masuk skuad tim nasional Inggris U-16. Tak tanggung-tanggung dia dibeli dengan harga 2 juta poundsterling atau sekitar Rp 28 miliar. Angka itu membuatnya menjadi pemain berusia 14 tahun yang paling mahal saat ini.
Perburuan pemain ini juga terbilang unik. Tak mau buruannya lepas ke klub lain, Chelsea melakukan deal di saat Ojo, yang juga diincar Manchester United, Liverpool, Arsenal, dan Manchester City, bermain di Chesterfield. Saat itu dia turun dengan mengenakan kostum Inggris yang berhadapan dengan tim nasional Irlandia Utara.
Nah, saat Ojo bermain di lapangan, transaksi pun terjadi. Dalam 45 menit, penawaran pun berlangsung. MK Dons, klub Ojo menolak dua tawaran hingga akhirnya mereka sepakat melepasnya dengan harga 1,5 juta dan tambahan 500 ribu poundsterling. Mengetahui dirinya sudah dibeli Chelsea, harapan Ojo pun melambung. “Kelak, aku ingin seperti Xavi, Anders Iniesta, atau Cesc Fabregas.”
***
MEMBELI
pemain di usia muda bukanlah hal baru dalam sepak bola, apalagi di zaman
sekarang yang memiliki persaingan yang amat ketat. Saking ketatnya persaingan, dua
tahun silam Enrique Cerezo, Presiden Atletico Madrid menyatakan ingin mengontrak
cucu Maradona, Benjamin menjadi pemain klub itu, pada saat masih berada dalam
kandungan. Pertimbangannya si anak memiliki genetik yang bagus, kakeknya Diego
Maradona sedangkan bapak Sergio Kun Aguero.
Ini
membuktikan betapa persaingan mendapatkan pemain memang teramat ketat. Tujuannya,
tentu agar mereka mendapatkan pemain muda yang berkualitas. Harganya pun tidak
akan melambung jika dia dibeli saat beranjak dewasa. Sekaligus juga itu
dilakukan agar klub bisa membentuk karakter permainan yang dibutuhkan.
Barcelona memiliki kawah candradimuka yang kondang dengan nama La Masia. Di sana, puluhan anak-anak yang berusia 11 tahun telah dilatih untuk menjadi pemain sepak bola profesional.
Salah satu alumninya adalah Lionel Messi, yang berhasil membawa Barca memboyong 15 gelar. Termasuk di dalamnya adalah tiga kali juara Liga Champion dan lima juara La Liga.
Saingannya, Real Madrid sama saja. Iker Casillas, penjaga gawang nomor wahid di Spanyol adalah alumni pendidikan sepak bola Madrid. Casillas mulai masuk Real Madrid pada usia 9 tahun.
Anak-anak berbakat itu tentu senang bukan kepalang. Setidaknya, masa depan mereka sudah terbayang cerah. Sedangkan bagi keluarga, tidak perlu khawatir, meski tidak mendapatkan bayaran tapi seluruh si anak mendapatkan uang transpor.
Itu juga yang diterima Leonel Angel Coira, pemain paling baru yang diambil Madrid September lalu. Leonel yang baru berusia 7 tahun, yang bermain di tim U-9 ini dikontrak selama setahun. “Nantinya, kontrak itu akan diperbarui lagi.
Madrid bergerak cepat karena saingan mereka Atletico Madrid juga kesengsem dengan pemain ini. Tanpa banyak pertimbangan pemain yang disebut-sebut memiliki bakat seperti Lionel Messi ini langsung diambil setelah klub ini melakukan try out.
Namun begitu, anak-anak yang berpisah dengan orang tuanya bukan tidak meninggalkan masalah. Bagaimana pun mereka masih anak-anak. Mereka tidak bisa lepas begitu saja dengan orang tuanya.
Cesc Fabregas pernah menderita saat bergabung dengan Arsenal. Homesick atau rindu pada rumah membuatnya kelimpungan. Kadang dia pun merasa sedih. Begitu juga dengan Lionel Messi, yang berpisah dari keluarganya saat dia masih kecil. Kerinduan pada keluarganya di Rosario, Argentina, kadang membuat hidupnya di Barcelona terasa hampa.
Namun, ayah Leonel cukup merasa tenang. “Saya percaya pada klub. Mereka akan merawat Leonel dengan baik.” Syukurlah.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar