Subsidi yang diterima Si Merah Persiba berupa biaya operasional pertandingan untuk laga melawan PSM Makassar dan Semen Padang. Biaya operasional itu antara lain uang akomodasi dan uang saku pemain.
“Itu [besarannya] tidak kami [manajemen] rinci. Sifatnya privasi,” ujar Manajer Persiba, Briyanto, saat Harian Jogja meminta informasi besaran dana subsidi dari LPIS, Selasa (6/12). Karena itu, Briyanto menegaskan skuat Si Merah berangkat ke Makassar.
Rencananya tim berjuluk Laskar Sultan Agung itu akan langsung bertolak ke Makasar pada Kamis (8/12) besok. Menghadapi PSM, tim besutan M Basri ini hanya akan membawa sekitar 18 pemain saja. “Untuk penghematan sekaligus agar lebih efisien,” jelas Briyanto.
Ketika disinggung mengenai jadwal kompetisi, Briyanto menyatakan jadwal yang telah dikeluarkan sudah sepenuhnya resmi. Artinya, tidak akan mengalami perubahan lagi. Hanya saja, khusus laga yang masih terdapat tim Sriwijaya FC masih akan diperdebatkan.
M Basri menganggap laga awal yang akan dilakoni timnya dalam lanjutan LPI tak efektif. Dua laga awal itu yakni PSM Makassar, Semen Padang dan Persiraja Banda Aceh. Dua pertandingan melawan PSM dan SP dianggap pertandingan tandang dengan jarak wilayah yang sangat jauh sementara setelah dua pertandingan itu Persiba akan melakoni partai kandang.
Padahal, tim yang dihadapi Persiraja Banda Aceh yang notabene letak geografisnya dekat dengan Padang. “Tak dapat saya bayangkan berapa cost yang akan keluar dalam sistem pertandingan seperti itu. Meski itu bukan wewenang saya tapi saya merasa dengan interval seperti itu sangat tidak efektif,” ujar Basri. (Arif Wahyu/HarianJogja)
0 komentar:
Posting Komentar